Overdosis Viagra, Mr P Tak Berhenti Ereksi dan Akhirnya Diamputasi

Jakarta, Gara-gara ingin memuaskan pasangan, seorang laki-laki yang sudah berumur mengonsumsi obat kuat viagra. Sayangnya karena terlalu banyak, ia mengalami overdosis yang membuat penisnya tak berhenti ereksi lalu harus diamputasi.

Laki-laki 66 tahun asal Gigante, Colombia yang tidak disebutkan namanya ini mengalami ereksi selama beberapa hari hingga harus dilarikan ke dokter. Tidak hanya ereksi sampai sakit, Mr P milik laki-laki tersebut juga mengalami gangrene atau kematian jaringan.

Dokter di Gigante merujuknya ke sebuah fasilitas kesehatan di Neiva. Tim dokter di tempat itu akhirnya mendiagnosis bahwa Mr P milik si laki-laki mengalami radang, bengkak, dan fraktur alias patah. Bukan patah secara teknis karena tidak ada tulang di Mr P, tetapi ada kerusakan yang begitu parah.

Para dokter mengatakan tidak ada pilihan lain bagi si laki-laki. Mr P harus diamputasi agar gangrene tidak meluas ke bagian tubuh yang lain.

"Pasien itu menampakkan memar pada testis dan penisnya, sudah ditangani dan sekarang menjalani pemulihan dengan baik," kata seorang dokter yang menangani kepada koran lokal La Nacion, seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (23/9/2013).

Belajar dari kasus tersebut para dokter di Neiva Hospital mengeluarkan peringatan resmi bagi pada laki-laki untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat-obat disfungsi ereksi seperti viagra. Obat tersebut adalah obat kuat yang hanya bisa dipakai atas petunjuk dokter.

Sebelumnya, laki-laki 25 tahun asal Yaman juga dilaporkan meninggal akibat overdosis viagra. Seperti dilaporkan harian berbahasa Arab, Okaz Al Youm, laki-laki ini meninggal di malam pertama pernikahannya, setelah mengonsumsi 5 butir pil biru tersebut sekaligus.